Pengenalan Signal pada Telepon Selular
Signal Analog
Energi elektrik (arus atau gelombang) dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam vareasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula (disebut intensitas). Vareasi energi elektris tersubut diberi istilah dengan sinyal (signal). Sinyal tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu analog dan digital. Gelombang sinus adalah contoh sebuah sinyal analog. Gelombang ini dapat mengalis melalui kabel ataupun udara.
Di dunia radio Frekuensi (RF) intensitas dari signal dapat diukur kekuatrannya. Waktu yang dibutuhkan sinyal hingga menyelesaikan sebuah gelombang (dari A hingga E), dalam satu detik disebut frekuensi (diukur dalam Hertz disingkat Hz).
Frekuensi
Konsep frekuensi ini adalah kunci dalam memahami radio frekuensi (RF), sebab RF adalah frekuensi-indefenden. Hal ini dapat digunakan untuk membedakan antara dua signal yang berbeda frekuensinya sehingga frekuensi dapat digunakan untuk memagi satu sinyal dengan sinyal yang lain sesuai dengan kegunaannya. Anda dapat membandingkan beberapa tingkatran frekuensi dalam Hertz dan terapan praktisnya dalam kehidupan manusia pada table dibawah ini:
Signal Digital
Type lain dari sinyal elektrik adalah sinyal digital, yang mempunyai tipe yang sama seperti dilingkungan computer. Tidak seperti pada sinyal gelombang sinus yang mempunyai perbedaan yang gradual antara titik tertinggi dengan titik rendah, pada sinyal digital vareasi terjadi antara nilai sinyal satu dengan yang lain sehingga hanya ada dua nilai dalam sinyal digital, yaitu tinggi dan rendah. Sinyal digital akan mepresestasikan informasi pada pola tinggi dan rendah. Pola ting dan rendah ini digunakan untuk merepresentasikan suara pada teknologi telepon selular.
Mengubah sinyal suara menjadi sinyal digital
Saat manusia mengeluarkan suara akan menghasilkan tekanan akustik yang dapat mmerambat di ke kabel telepon. Sebagai contoh, dengan membuat vibrasi, akan menyebabkan gelombang suara akan merambat dari ujung satu ke ujung ahir dari satu tempat ke tempat lain. Telepon, akan mereproduksi suara dengan menggunakan listrik atau benda elektrik pada jarak tertentu yang terdiri dari peralatan pemancar dan penerima gelombang yang saling terkoneksi dengan kawat atau kabel yang akan menyampaikan arus listrik.
Pada teknologi wireless, kode-kode di dalam telepon mobile ini akanmelakukan konversi dari suara ke denyutan digital pada sisi pemancaran. Pada sisi penerima akan melakukan konversi dari denyutan digital kembali menjadi analog. Coder atau Vocoder adalah penganalisa suara dengan sebuah sintetizer. Vocoder dalam setiap telepon digital wireless adalah berupa chip set yang disebut dengan prosesor sinyal digital (DSP). Sura akan dimodelkan dan ditraqnsmisikan oleh analyzer sebagai dari Vocoder. Pada saat diterima, synthesizer akan menginterpresentasikan sinyal dan mereproduksi pendekatan yang sesuai dengan suara aslinya.
Suara normal musik, nada, dan semua sinyal analog akan dsikonversikan oleh telepon menjadi gelombang elektris. Gelombang elektris ini di analogikan pada suara. Suara akan mempengaruhi sirkuit telepon, secara elektronis akan merepresentasikan suara menjadi gelombang elektromagnetik yang terus menerus. Transmisi dari sinyal analog terkadang terkena distorsi. Akan tetapi, didalam system digital permasalahan tersebut telah diatasi.
Sinyal digital adalah representasi secara sistematis dan numeric dari suara, pada setiap nunasa suara akan ditangkap sebgai angka biner.
suara, pada setiap nunasa suara akan ditangkap sebgai angka biner.
Reproduksi suara akan sangat mudah dilakukan dengan memberikan kode-kode dalam bentuk penomoran digit. Terdapat skema yang berisi error atau kesalahan unatuk dapat diteliti dan diperbaiki sehingga link digital di system wireless tersebut akan selalu utuh. Untuk mengurangi bandwith, data signal dapat dilakukan pemampatan data atau kompresi.