-->

Digital Parenting sebagai Upaya Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak Usia Dini

digital parenting untuk mencegah kecanduan gadget pada anak
Masa anak merupakan masa awal kehidupan manusia. Pada usia ini terjadi perkembangan yang sangat kompleks sehingga pada usia ini dianggap menjadi dasar perkembangan manusia ke tahap-tahap selanjutnya. Perkembangan kognitif anak pada usia 2-7 tahun berada pada tahap pra-opreasional. Pada tahap ini anak mesih belum mampu untuk mengoptimalkan operasi kognitifnya secara sempurna, hal tersebut dikarenakan pada tahap ini anak baru mampu untuk melakukan optimalisasi terhadap pengalaman. Pengalaman pertama anak tentunya akan diperoleh dari lingkungan keluarga. Keluarga menjadi lingkungan pendidikan pertama yang memberikan pengalaman positif bagi setiap anak sehingga mereka dapat membangun pengetahuan dengan pengalaman tersebut. Pendidikan keluarga disebut juga dengan istilah pendidikan informal. Pendidikan yang diterima oleh anak di lingkungan keluarga saat ini dibantu dengan adanya perkembangan teknologi. 

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan telah memberikan pengaruh ke seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam ranah pendidikan. Bahkan pengaruh yang signifikan itu terlihat dari teknologi yang mulai dianggap sebagai salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi di dalam kehidupan manusia saat ini. Kehadiran perkembangan teknologi memberikan begitu banyak dampak yang positif bagi anak, namun di berbagai situasi hadirnya perkembangan teknologi justru memberikan dampak negatif bagi anak. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah munculnya rasa candu dan ketergantungan terhadap gadget. Kecanduan ini membuat anak semakin bergantung pada gadget yang berujung pada penggunaan gadget yang berlebihan. 

Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat memberikan dampak pada perkembangan motorik kasar anak. Perkembangan motorik kasar anak yang kecanduan gadget cenderung melambat dikarenakan minimnya pergerakan atau aktivitas fisik anak. Perkembangan motorik kasar anak merupakan suatu perkembangan gerak yang terjadi pada diri anak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh seperti merangkak, berjalan, melompat, atau berlari. Lebih lanjut, perkembangan motorik kasar ini harus dilatih dan dibiasakan melalui aktivitas fisik anak. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan dapat memberi dampak negatif bagi kesehatan anak yaitu kesehatan mata yang menurun dikarenakan cahaya berlebihan yang masuk pada mata anak melalui layar gadget yang digunakan. Hasil temuan juga menyatakan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat memberikan dampak negatif bagi anak berupa kurangnya sikap disiplin dan minat belajar anak. Penggunaan gadget yang berlebihan ini juga dapat berdampak lebih fatal jika terus dibiarkan karena bisa menimbulkan rasa kecanduan pada gadget dan kesehatan mental akan ikut rusak. Dari berbagai dampak negatif yang diuraikan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget pada anak harus dibatasi atau dikontrol oleh orang tua. Orang tua mengambil peran penting dalam mengontrol dan mendidik anak di rumah.

Orang tua berkewajiban untuk mendampingi anak dalam penggunaan gadget. Lebih lanjut, jika ingin memberikan gadget pada anak, sebaiknya orang tua melakukannya pada saat anak sudah berusia di atas 6 tahun, karena pada saat itu perkembangan anatomi otak anak sudah 95% dari otak dewasa. Untuk anak dibawah usia 6 tahun boleh saja di perkenalkan dengan gadget akan tetapi hanya memperkenalkan bentuk, warna, atau suara yang dihasilkannya, hal ini digunakan untuk merangsang kemampuan visual dan pendengaran anak”. Orang tua memiliki kewajiban untuk mengontrol dan selain itu mengawasi setiap bentuk informasi yang diterima oleh anak melalui handphone. Selain itu orang tua juga ikut berinteraksi saat anak bermain gadget dengan memberikan penjelasan yang baik dan tepat. Modeling penggunaan gadget yang tepat dari orang tua sangat dibutuhkan untuk kepentingan optimalisasi nilai guna gadget pada anak. Proses pengawasan dan pendampingan penggunaan gadget oleh anak disebut dengan istilah Digital parenting. 

Digital parenting pada dasarnya dimaknai sebagai upaya pengawasan, pembatasan, dan pendampingan orang tua terhadap perilaku anak dalam menggunakan gadget. Lebih lanjut, proses pengewasan, pembatasan, dan pendampingan tersebut dilakukan untuk mencegah dampak negatif penggunaan gadget pada anak dan cenderung mengoptimalkan dampak positif yang diperoleh dari gadget. Beberapa peran orang tua dalam konsep Digital parenting, antara lain: (1) membatasi anak menggunakan gadget dan media digital lainnya, (2) mendorong anak melakukan aktivitas motorik lainnya, (3) memilihkan media atau tayangan yang tepat dan aman bagi anak, (4) memonitoring lingkungan dunia maya anak, (5) mendampingi dan memantau aktivitas anak dalam mengakses dan menggunakan media sosial, (6) menunjukkan teladan yang baik dan positif menggunakan media sosial, serta (7) advisor, asesor, konselor, demonstrator, sahabat, fasilitator, pencari fakta, sumber pengetahuan, mentor, motivator, role model, supporter bagi anak usia dini untuk menggunakan media sosial. Lebih lanjut, bahwa bentuk pendampingan orang tua terhadap penggunaan gadget pada anak saat ini antara lain (1) Pilih konten yang sesuai dengan usia anak, (2) Selektif dalam memilihkan aplikasi permainan di dalam gadget. (3) Temani anak dalam bermain. (4) Batasi waktu bermain gadget anak, (5) Mengajak anak melakukan kegiatan positif. 

Keluarga merupakan ranah pendidikan pertama bagi setiap individu. Orang tua memiliki peran sentral dalam mengelola dan mendampingi proses pendidikan anak di dalam lingkungan keluarga. Pendidikan anak di lingkungan keluarga cenderung berfokus pada pembentukan sikap dan pembiasaan pada aktivitas-aktivitas positif. Artinya, orang tua harus mendidik anak di lingkungan keluarga sehingga anak memiliki sikap dan kebiasaan yang baik dengan cara menunjukkan sikap dan kebasaan yang baik juga. Mengasuh, membina, dan mendidik anak di rumah merupakan kewajiban bagi setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Peran pendampingan orang tua mengenai penggunaan gadget pada anak-anak sangat penting, sesuai dengan fenomena saat ini penggunaan media digital khususnya handphone pada anak-anak semakin meningkat. Tingginya intensitas penggunaan media digital handphone tanpa disertai dengan pengetahuan dan ketrampilan akan memberi pengaruh buruk bagi perkembangan anak, apalagi jika tidak didampingi dan tidak ada peran orang tua dalam penggunaan media digital. Pendampingan orang tua terhadap penggunaan gadget semakin penting di saat pandemi Covid-19 menyrang kehidupan masyarakat seperti saat ini.

Pandemi Covid-19 saat ini memberikan dampak yang sangat besar bagi sistem kehidupan masyarakat. Seluruh aspek kehidupan hampir mengalami perubahan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19, mulai dari sektor perekonomian hingga pendidikan. Pandemi covid-19 mengharuskan seluruh elemen pendidikan untuk mengalihkan pembelajaran tatap muka ke pembelajaran secara virtual dengan memanfaatkan teknologi yang sering disebut dengan istilah pembelajaran dalam jaringan. Proses pembelajaran dalam jaringan ini tentunya berdampak pada semakin meningkatnya intensitas penggunaan gadget pada anak. Hal ini menjadi permasalahan yang harus diselesaikan oleh semua pihak, khususnya orang tua. Penggunaan gadget akan semakin meningkat karena sistem pembelajaran yang digunakan saat Pandemi adalah sistem pembelajaran dalam jaringan. Proses pembelajaran dalam jaringan inipun tidak bisa dihindari karena pemerintah telah membuat suatu kebijakan pencegahan penyebarluasan virus Covid-19 yang salah satunya adalah dengan menerapkan pembatasan aktivitas di luar rumah dan menghindari munculnya kerumunan di tempat-tempat umum.

Beberapa penelitian telah mengkaji tentang dampak pandemi Covid-19 dalam aspek kehidupan. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat, khususnya pada pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Kasus kekerasan dalam rumah tangga meningkat selama pandemi Covid-19, hal tersebut dikarenakan banyaknya permasalahan yang timbul di keluarga. 

Dari beberapa penelitian yang diuraikan tersebut, belum ada penelitian yang mengarah pada upaya pencegahan ketagihan gadget pada anak yang mengikuti pembelajaran dalam jaringan selama pandemi Covid-19. Penelitian ini mengambil posisi untuk mengkaji secara mendalam tentang peran orang tua dalam menerapkan Digital parenting sebagai upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk mencegah kecanduan gadget pada anak yang mengikuti pembelajaran dalam jaringan selama pandemi Covid-19. Hadirnya penelitian ini akan memberikan dan menambah referensi untuk orang tua tentang upaya pencegahan kecanduan gadget pada anak, khususnya selama pandemi Covid-19 ini.

Manajemen Waktu Penggunaan Gadget 

Manajemen waktu menjadi bagian dari digital parenting yang digunakan oleh para orang tua dalam upaya pembatasan penggunaan gadget pada anak. Ada berbagai cara dalam manajemen waktu yang digunakan oleh para orang tua dalam membatasi penggunaan gadget pada anak. Salah satu manajemen waktu yang digunakan adalah dengan melakukan pemberian jatah waktu penggunaan gadget. Berdasarkan pada informasi yang diperoleh, penjadwalan ini dapat diterima oleh kedua pihak (orang tua dan anak) karena telah sesuai dengan jatah yang diberikan. 

Selain itu, ada juga orang tua yang menerapkan manajemen waktu dengan cara membuat jadwal penggunaan gadget untuk anak. Penjadwalan dilakukan dengan berbagai cara, ada yang memberikan jadwal penggunaan gadget setelah anak pulang dari TK, ada yang memberikan waktu penggunaan gadget setelah sholat maghrib, da nada juga yang memberikan jatah waktu penggunaan gadget setelah anak belajar baca Al-Qur’an. Semua orang tua memiliki alasan tersendiri dalam memilih waktu yang diberikan untuk anak. 

Penggunaan gadget di dalam kehidupan manusia sudah sangat lumrah di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini. Penggunaan gadget semakin intens saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Namun, penggunaan gadget pada anak harus tetap dikontrol agar tidak mengganggu tumbuhkembangnya. Berbagai cara yang dilakukan oleh para orang tua untuk menerapkan Digital parenting pada anak untuk mencegah terjadinya kecanduan gadget pada anak. Pola Digital parenting yang digunakan bervariasi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan membuat perjanjian dengan anak tentang jadwal penggunaan gadget. Penjadwalan ini menjadi sangat penting agar penggunaan gadget pada anak tidak terlalu intens. Komunikasi orang tua sangat penting dalam upaya pencegahan kecanduan gadget pada anak. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah komunikasi tentang kesepakatan penjadwalan penggunaan gadget dengan anak. Lebih lanjut, komunikasi yang terbangun dengan baik antara orang tua dengan anak memberikan dampak yang positif pada perkembangan mental anak karena anak merasakan suatu pola pendidikan yang demokratis di dalam keluarga.

Mendampingi Anak Saat Menggunakan Gadget 

Pendampingan orang tua saat anak menggunaan gadget menjadi bagian salah satu pola digital parenting yang digunakan untuk mencegah kecanduan gadget pada anak. Cara pendampingan penggunaan gadget yang digunakan oleh para orang tua bervariasi, mulai dari ikut mendampingi anak dalam mengakses internet saat menggunakan gadget, memberi contoh dan mengajari anak dagar bijak dalam menggunakan gadget, hingga berusaha mengalihkan perhatian anak dari gadget dengan membagi waktu khusus untuk menemani anak bermain.

Keikutsertaan orang tua dalam mendampingi anak saat menggunakan gadget dapat memberikan dampak yang positif karena anak lebih terkontrol dalam mengakses konten-konten yang ada di intenet. Pada saat orang tua berada di samping anak, anak merasa mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Di internet tedapat banyak konten yang bernilai positif, namun tidak sedikit juga konten yang bernilai negatif. Oleh karena itu pendampingan orang tua saat anak menggunakan gagget sangat penting. 

Pemanfaatan Aplikasi Youtube Kids 

Pemanfaatan aplikasi-aplikasi dari berbagai platform menjadi bagian dari pola digital parenting yang digunakan oleh para orang tua juga kepada anaknya. Hal ini dilakukan untuk mencegah anak-anaknya mengakses atau mengonsumsi konten-konten yang tidak baik dari dunia maya. Salah satu aplikasi yang digunakan oleh hamper seluruh informan penelitian ini adalah aplikasi Youtube Kids. Alasan penggunaan aplikasi Youtube Kids ini dikarenakan aplikasi ini menyajikan konten-konten yang layak untuk anak, mulai dari lagu-lagu anak, seraial film anak, dan konten lainnya.

Penggunaan aplikasi Youtube Kids juga tidak terlepas dari pola Digital parenting yang digunakan. Penggunaan aplikasi berupa Youtube Kids dapat membantu perkembangan kognitif anak usia dini karena konten-konten yang disajikan cenderung bernilai positif bagi anak. Pada dasarnya perkembangan teknologi jika dimanfaatkan untuk hal yang positif, maka aan sangat membantu untuk perkembangan kognitif anak karena banyak aplikasi yang dapat digunakan sebagai media belajar anak. Youtube Kids adalah salah satu media yang dapat mempermudah orang tua untuk mendampingi penggunaan gadget pada anak. Lebih lanjut, pengoptimalan aplikasi edukatif dalam media digital berupa gadget dapat menambah pengetahuan dan keterampilan anak.

Memantau Aktivitas Browsing Anak 

Upaya selanjutnya yang digunakan oleh orang tua dalam mencegah terjadinya kecanduan penggunaan gadget pada anak adalah dengan memantau aktivitas atau riwayat browsing anak saat menggunakan gadget. Lebih dari itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, informan menyatakan bahwa pengwasan terhadap aktivitas atau riwayat browsing yang diakses oleh anak saat menggunakan gadget adalah untuk meminimalisir terjadinya kesalahan konten yang dikonsumsi oleh anak. Dengan memantau aktivitas atau riwayat browsing yang diakses membiasakan anak untuk lebih bijak dalam menggunakan gadget. Hal tersebut dikarenakan orang tua bisa melarang untuk mengakses konten tertentu jika konten tersebut tidak sesuai dengan usia anak. 

Berdasarkan dari paparan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa para orang tua melakukan pengawasan kepada anaknya saat menggunakan gadget dengan cara memantau aktivitas atau riwayat browsing yang diakses oleh anak-anak mereka. Maraknya konten-konten yang tidak sesuai dengan usia 4-6 tahun menjadikan orang tua harus cermat dan hati-hati untuk memantau aktivitas anak saat menggunakan gadget. Pemantauan aktivitas anak saat menggunakan gadget merupakan bagian literasi penggunaan gadget yang harus dilakukan oleh orang tua dalam mencegah dampak negatif dari gadget. 

Tidak Mengenalkan Game pada Anak

Maraknya game yang beredar membuat orang tua menjadi cemas terhadap anak-anak mereka yang secara potensial berpeluang besar untuk kecanduan bermain game di gadget. Terlebih game-game tersebut dapat diakses dengan mudah dan gratis melalui platform-platform tertentu. Para informan menyatakan bahwa mereka sejak awal berupaya untuk tidak mengenalkan game kepada anak. Mereka lebih menyukai untuk mengenalkan permainan fisik di luar rumah yang bertujuan untuk melatih aktivitas fisik anak sehingga anak tersebut dapat berkembang dengan baik.

Berdasarkan dari uraian tersebut, orang tua memiliki kekhawatiran terhadap bahaya kecanduan game yang ada pada gadget. Mereka menganggap bahwa game dapat membuat anak mereka semakin kecanduan terhadap gadget dan akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak mereka. Kecanduan game pada anak dapat menghambat perkembangan kognitif, sikap, dan keterampilan anak. 

Membuat Screen Time 

Upaya selanjutnya yang digunakan oleh orang tua adalah dengan membuat Screen time pada gadget. Berdasarkan informasi yang diperoleh, cara tersebut digunakan karena terkadang anak menangis saat gadget yang dipakai diambil, jadi jika layar gadget yang mereka gunakan mati maka mereka akan meninggalkan gadget tersebut dan menuju aktivitas lainnya. Di saat fokus mereka beralih dari gadget, para orang tua lebih mudah untuk mengarahkannya ke aktivitas fisik yang lebih produktif untuk perkembangan anak. 

Melakukan pengawasan dengan cara memantau aktivitas browsing, tidak mengenalkan game, dan menerapkan screen time pada gadget menjadi cara selanjutnya yang digunakan oleh orang tua sebagai upaya dalam mencegah kecanduan gadget pada anak. Pemantauan aktivitas atau riwayat browsing merupakan sala satu upaya yang dilakukan untuk mendidik anak untuk produktif dalam menggunakan media digital berupa gadget. Penggunaan perkembangan teknologi yang bijak dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap anak. Selain mengkhawatirkan konten yang diakses melalui internet, orang tua juga mengkhawatirkan dampak negatif dari game pada gadget. Kecanduan terhadap game memberikan banyak dampak negatif bagi anak, diantaranya melambatnya perkembangan kognitif anak hingga gangguan kesehatan yang ditimbulkan. Mencegah anak bermain game secara intensif merupakan langkah yang bijak sebagai upaya mendidik anak untuk tetap produktif di era digital. Membuat screen time juga dilakukan agar anak terhindar dari kecanduan erhadap gadget. Pembatasan penggunaan gadget pada anak merupakan pilihan yang tepat untuk setiap orang tua dalam mencegah kecanduan gadget pada anak.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel